Foto : Ilustrasi
MEUREUDU - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya menerapkan pendidikan ektrakurikuler berbasis moral berupa penambahan mata pelajaran pengajian, khatam quran, ilmu fiqih serta tasauf.
Untuk menerapkan program pada tahun ini, pihak dewan bersama pemerintah kabupaten setempat telah mengalokasikan dana Otonomi Khusus (Otsus) sebesar Rp 5 miliar.
Ketua DPRK Pidie Jaya, Armia Harun mengatakan, sesuai dengan kesepakatan pihak pemerintah selaku eksekutif bersama dewan selaku legIslatif sejak pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) akhir 2015 menyepakati usulan dana Rp 5 miliar melalui Otsus 2016 untuk program pendidikan ektrakurikuler berbasis peningkatan moral.
"Selama ini, 94 % anggaran di lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) fokus dana pendidikan lebih terkonsentrasi pada infrastruktur sementara program pendidikan yang berbasis moral terlupakan," sebutnya.
Diakui atau tidak, penurunan indek prestasi pendidikan dalam beberapa tahun terakhir setelah dilakukan pengkajian ternyata, pendidikan agama sebagai basisnya peningkatan etika (moral) sangat minim ketimbang mata pelajaran umum serta kejuruan lain yang diberikan kepada peserta didik.
Menyadari perihal tersebut, maka dewan dan Pemkab Pijay memfokuskan pendidikan tambahan yang diterapkan diseluruh sekolah tingkat SMP dan SMA berupa penambahan mata pelajaran agama sebagai muatan loka berupa, khatam quran, ilmu fiqih, pengajian kitab jawie, serta tasauf. (/serambinews)