IMAM Masjid Kemukiman Langien, Luengputu, Pidie Jaya, Tgk M Yunus Usman mempeusijuek tapak fondasi bangunan SDN Langien, Selasa (14/3) pagi, disaksikan Wakil Bupati Pijay Said Mulyadi MSi dan Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar.
MEUREUDU - Uang sumbangan dari para pembaca Harian Serambi Indonesia, Tribun Grup, dan pendengar Radio Sonora sekitar Rp 1,4 miliar untuk korban gempa Pidie Jaya (Pijay) mulai dimanfaatkan. Sumbangan itu digunakan untuk pembangunan SD Negeri Langien, Kecamatan Bandar Baru, Pijay yang rusak parah diguncang gempa tektonik berskala 6,5 skala Richter pada 7 Desember 2016.
Menandai pelaksanaan proyek pembangunan SDN Langien tersebut, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bantuan kemanusiaan PT Aceh Media Grafika (penerbit Harian Serambi Indonesia) antara Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, H Sjamsul Kahar dengan Pemkab Pidie Jaya yang diwakili Said Mulyadi MSi selaku Wakil Bupati Pidie, di halaman SD tersebut, Selasa (14/3) pagi.
Seusai penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilanjutkan dengan peusijuek (tepung tawar) tapak fondasi bangunan oleh Imam Masjid Kemukiman Langien, Luengputu, Tengku Muhammad Yunus Usman. Dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Bupati Pijay Said Mulyadi dan Pemimpin Umum Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar.
Peletakan batu pertama itu dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pidie, kepala dan dewan guru, serta seluruh murid SD tersebut yang berjumlah 80 orang.
Hadir juga Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia Mohd Din, Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia merangkap pimpinan proyek pembangunan SDN Langien Yarmen Dinamika, Wapimpro Muhammad Jafar, serta kontraktor pelaksana dari CV Alfhas Konstruksi, Syahrul SSi dan Safri Ismi ST.
Gedung SDN Langien, Bandar Baru yang dibangun itu mencakup tiga ruang kelas baru (RKB), satu pustaka, lima toilet, serta rehab ruang guru dan sejumlah RKB yang rusak ringan, termasuk membangun pagar sekeliling sekolah.
Pekerjaan ini menghabiskan anggaran Rp 1.396.645.000, sesuai dengan jumlah sumbangan publik yang berhasil dihimpun melalui “Dompet Bencana Pijay” di Serambi Indonesia, Tribun Grup, dan Radio Sonora, Jakarta. Di antara donasi itu ada yang berasal dari Pemko Yogyakarta sekitar Rp 80 juta.
Wabup Pijay, Said Mulyadi menyatakan terima kasih setinggi-tingginya atas bantuan dari para pembaca Harian Serambi Indonesia dan Tribun Grup, serta pendengar Radio Sonora untuk meringankan derita para korban gempa Pijay.
Secara spesifik Wabup Pijay juga berterima kasih kepada pihak Serambi Indonesia yang telah mengarahkan bantuan dari berbagai pihak tersebut untuk pembangunan SDN Langien. “Ketika dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum turun untuk pembangunan infrastruktur yang rusak akibat gempa di Pijay, alhamdulillah banyak pihak ketiga yang melaksanakan pembangunan fasilitas publik. Salah satunya adalah yang dilakukan Harian Serambi hari ini bersama Tribun Grup dan Radio Sonora Jakarta. Mudah-mudahan lima bulan ke depan bangunan ini rampung dan sudah dapat kita gunakan untuk kegiatan belajar-mengajar,” kata Said Mulyadi.
Sementara itu, Pemimpin Serambi Sjamsul Kahar mengatakan, meski donasi yang terkumpul tak seberapa, tapi semua itu berasal dari pembaca Serambi dan Tribunnews yang tersebar di Aceh maupun provinsi lain di Indonesia. Termasuk dari pendengar Radio Sonora di Jakarta.
“Jadi, yang mengalir kemari adalah empati dan simpati dari saudara-saudara kita se-Indonesia. Ada kalanya kita yang membantu saat saudara-saudara kita di belahan lain Indonesia ditimpa bencana. Ada kalanya kita pula yang dibantu, seperti saat ini maupun saat terjadi gempa dan tsunami tahun 2004 silam. Gerakan moral ini muncul secara otomatis sebagai bentuk empati dari saudara-saudara kita di berbagai kota terhadap korban bencana alam di Aceh,” ujar Sjamsul.
Ia juga mengajak Muspika setempat dan perangkat Desa Langien, termasuk kawula mudanya, untuk mengawal dan mengamankan proyek pembangunan gedung SD tersebut supaya tidak ada yang mengganggu proyek hingga selesai 5 bulan yang akan datang.
“Mudah-mudahan sarana pendidikan yang kita bangun ini bermanfaat untuk memajukan dunia pendidikan di Pidie Jaya kelak,” kata Sjamsul Kahar.
Amatan Serambi, karena tiga ruang kelas di SD Langien tersebut ambruk akibat gempa, sehingga sampai kemarin di halaman sekolah itu masih terlihat tenda besar sumbangan Save The Children. Tenda itu selain digunakan sebagai tempat belajar, juga dijadikan tempat parkir sepeda motor dewan guru.
Secara umum, belum terlihat ada sekolah, rumah sakit, masjid dan meunasah yang dibangun pemerintah di Pijay pascagempa karena masih menunggu turunnya anggaran dari kementerian terkait, kecuali yang dibangun oleh pihak ketiga (swasta dan lembaga lainnya dari luar Aceh). (dik/c43)