Tanaman Padi
MEUREUDU - Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, H Said Mulyadi, Sabtu (22/4) melakukan launching gerakan olah tanah secara serentak, di hamparan sawah Gampong Beuringen, Kecamatan Meurahdua. Pengolahan tanah secara serentak oleh petani di kabupaten itu, bertujuan untuk mewujudkan pola tanam serentak pada musim gadu tahun ini.
Dalam sambutannya, Said Mulyadi menyebutkan, pada musim tanam gadu (MTG) 2017 ini, Pemkab mengratiskan biaya olah tanah sawah, karena biaya yang biasanya ditanggung oleh petani ini, sudah disubsidi seluruhnya oleh pemerintah melalui dana APBK tahun 2017 ini.
“Program subsidi tersebut dirintis tiga tahun lalu, namun baru saat ini bisa diwujudkan karena terbatasnya anggaran. Tahun sebelumnya, Pemkab hanya mampu melakukan subsidi sebagian, dengan mengurangi biaya sewa traktor milik Distan, yakni Rp 100.000/naleh atau Rp 400.000/Ha,” ungkapnya.
Keserentakan olah tanah ini menjadi fokus pemerintah untuk meminimalisir serangan hama/penyakit, sehingga hasil panen bisa lebih maksimal, dan tidak sampai memghganggu jadwal tanam pada musim tanam rendengan nantinya.
Atas kemudahan dalam mengolah tanah saat, Pemkab pun meminta petani supaya tidak lagi mengulur-ngulur waktu dalam memulai jadwal tanam. Sementara untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja saat panen nantinya, sejumlah mesin pemotong padi juga siap didistribusikan ke seluruh kecamatan.
Capai 8.700 Ha
Kadistanpang Pijay, drh Muzakkir Muhammad, dalam laporannya menyebutkan, sawah yang pengolahan tanahnya digratiskan dalam Musim tanam gadu (MTG) tahun ini mencapai 8.700 hektare.
Traktor besar yang dikerahkan untuk membantu pengolahan lahan sawah mencapai 47 unit. Sedangkan hand traktor (traktor tangan) yanjg diturunkan mencapai 25 unit. Selain itu, puluhan traktor bantuan pemerintah yang dikelola oleh kelompok tani juga akan dimaksimalkan untuk pengolahan lahan kali ini.
“Sehingga pengolahan lahan sawah ini diperkirakan tuntas dalam waktu sebulan. targetnya, minggu kedua bulan Juni, petani sudah selesai tanam (top blang). Dengan demikian, panen diperkirakan sudah bisa dilakukan pada minggu kedua bulan September 2017,” ujarnya.
Tahun ini, Kementan RI juga memberi subsidi benih kepada petani. Artinya, jika harga benih di pasaran mencapai Rp 8.000 per-kilogram, maka dengan subsidi ini petani cukup membayar Rp 2.500/Kg. Sementara Rp 5.500 lagi disubsidi pemerintah.(ag)