SERAMBI/M.ANSHAR
Beras kualitas premium 10 kilogram dijual Rp 70.000/sak di pasar murah yang digelar Bulog di depan Taman Makam Pahlawan, Peuniti, Banda Aceh, Senin (15/7). Harga tersebut sudah disubsidi oleh Bank Indonesia dari harga normal Rp 90.000 per sak 10 kilogram.
MEUREUDU - Menghadapi bulan Ramadhan 1438 Hijriah, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperidagkop) Pidie Jaya (Pijay) selama sepekan menggelar pasar murah di 16 titik di delapan kecamatan.
Dalam kegiatan itu, Disperidagkop menyediakan lima jenis barang. Kadisperidagkop Pijay, Rapiati SE kepada Serambi, Jumat (12/5) mengatakan, dalam pasar murah yang berlangaung pada 15 sampai 18 Mei ini pihaknya menjual lima jenis barang itu dengan harga subsidi. “Untuk kegiatan ini, kami plot dana Rp 107.560.000,” ujarnya.
Untuk satu titik, sebut Rapiati, barang yang disediakan yaitu gula pasir 750 Kg (totalnya 1.200 Kg untuk 16 titik), telur 1.875 butir (16 titik 30.000 butir), beras 75 Kg (16 titik 1.200 Kg), sirup Kurnia 225 botol (16 titik 3.600 botol), syrup pohon pinang 75 botol (16 titik 1.200 botol), sirup 66 sebanyak 150 botol (16 titik 2.400 botol), minyak goreng 500 liter (16 titik 8.000 liter), dan tepung terigu 75 Kg (16 titik 1.200 Kg).
Di setiap kecamatan, lanjutnya, panitia melaksanakan pasar murah di dua titik. Untuk Kecamatan Bandarbaru, sebut Rapiati, lokasinya di Simpang Empat Nyong dan Gampong Kaye Jato pada 15 Mei, Kecamatan Panteraja (Simpang Mesjid Panterja Timu dan Gampong Keude Panteraja Barat) pada 15 Mei, Kecamatan Trienggadeng (Lapangan Bolavoli Gampong Dee dan Gampong Mesjid Trienggadeng) pada 16 Mei, serta Kecamatan Meureudu di Keude Meureudu dan Simpang Beuracan pada 16 Mei.
Selanjutnya, untuk Kecamatan Meurah Dua, lokasinya di Gampong Meunasah Raya dan Gampong Dayah Kruet pada 17 Mei, Kecamatan Ulim di Gampong Grong-grong Capa dan Gampong Dayah Baroh pada 17 Mei, Kecamatan Jangka Buya di Simpang Kiran Krueng dan Jurong Binje pada 18 Mei, dan Kecamatan Bandar Dua di Gampong Alue Sane dan Gampong Cot Keng pada 18 Mei.
“Rata-rata per jenis barang, harganya lebih murah Rp 2.500 dari harga di pasar umum,” ungkap Rapiati didampingi Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Safwan SE MSi.(c43)