SELAMAT DATANG DIWEBSITE BAPPEDA KABUPATEN PIDIE JAYA

Pijay Akan Jadi Kawasan Agro Industri Bawang Merah

Kategori : Pemerintahan Senin, 18 Oktober 2021 - Oleh Admin Web Bappeda

Dua kabupaten penghasil bawang merah di Aceh akan dijadikan Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah. Lantas apa keuntungannya bagi petani bawang merah, terutama di Pidie dan Pidie Jaya dengan ditetapkannya dua daerah itu sebagai Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah?

Ternyata antara lain di kawasan itu bisa dibangun industri pengolahan bawang merah dengan berbagai produk turunannya yang bisa diekspor.

Kemudian Kanwil Direktorat Bea Cukai Aceh akan membantu kelompok tani bawang merah untuk mencarikan pasar ekspor produk bawang merahnya, jika pasar lokal sudah jenuh.


Dengan demikian harga tidak jatuh dan petani tetap diuntungkan. Misalnya ekspor ke Arab Saudi, Dubai, Eropa, dan lainnya.

Komoditi bawang merah yang diekspor mulai dari produk bawang merah segar yang baru di panen, sampai turunan produk lainnya, seperti bawang goreng, bawang acar dan lainnya dalam satu kemasan berstandar internasional.

Untuk pembuatan model kemasan komoditi agro industri produk bawang merah asal Pidie dan Pijay yang mau diekspor, akan dibantu petugas Bea Cukai Aceh, bentuk kemasannya.

Selama ini, produk hasil agro industry di sangat banyak, tapi juga banyak yang belum bisa menembus pasar Eropa, Amerika, Arab Saudi dan Dubai.

Ternyata hal ini disebabkan di kemasan komoditas agro industri yang mau diekspor itu tidak dibuatkan atau ditulis komposisi unsur yang terkandung dalam komoditas dimaksud.

Oleh karena itu, mulai tahun 2021 ini, Kanwil Direktorat Bea Cukai Aceh sudah membuat pogram jemput komoditas pertanian yang bisa diekspor.

Program itu diberi nama “Semua Bisa Ekspor. Hal itu semua disampaikan Kakanwil Direktorat Bea dan Cukai Aceh, Dr Safuadi, kepada Serambi, seusai dirinya bersama enam staf melakukan promosi komoditi ekspor hingga ke pelosok desa.

Salah satunya ke Gampong Suik, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Rabu (13/10/2021). 

Kunjungan ini untuk melihat lokasi kawasan pengembangan tanaman bawang merah yang akan dijadikan Kawasan Berikat Agro Industri Bawang Merah.

Dalam kunjungan itu, Safuadi dan rombongan melakukan pertemuan dengan anggota kelompok tani bawang merah di Gampong Suik.


“Semua komoditi pertanian itu bisa diekspor, asal memenuhi persyaratan dan berkualitas standar internasional, “ kata Safuadi dalam pertemuan itu.

Safuadi mengatakan, kunjungan dirinya bersama enam staf ke areal tanaman bawang merah di Gampong Suik Kecamatan Indra Jaya atas undangan Wakil Ketua Kadin Aceh, Zakarya.

Zakarya, selaku pembina  kelompok tani bawang merah, di Kecamatan Indra Jaya dan beberapa kecamatan lainnya di Pidie dan Pidie Jaya.

Safuadi mengatakan Zakarya, pernah menceritakan kepadanya di sejumlah Kecamatan di Pidie dan Pidie Jaya, kelompok tani padinya, sudah mulai banyak yang menanam bawang merah.

Luas areal bawang merah yang ditanam kelompok tani sekitar 2 – 6 hektare/kelompok, tapi lokasinya tersebar di beberapa tempat.

Di Kabupaten Pidie ada sekitar 5-6 lokasi dan Kabupaten Pidie Jaya sekitar ada 4 – 6 lokasi.

 
Total luas areal tanaman bawang merahnya ada mencapai 100 hektare lebih.

Yang menarik bagi untuk datang melihat areal tanam bawang merah yang ada di Pidie itu, kata Safuadi, panen bawang merahnya setiap dua minggu sekali sekitar satu hingga dua hektare.

"Setiap hektare menghasilkan bawang merah sekitar 6 ton," sebut Safuadi.

 

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pidie dan Pijay Akan Jadi Kawasan Agro Industri Bawang Merah, https://aceh.tribunnews.com/2021/10/17/pidie-dan-pijay-akan-jadi-kawasan-agro-industri-bawang-merah?page=2.